WARTARAKYAT - Kampar, Gejolak politik di Kabupaten Kampar makin memanas. Setelah video pernyataan Sekretaris Daerah (Sekda) Kampar, Hambali, yang mengkritik kepemimpinan Bupati Ahmad Yuzar viral di media sosial, kini giliran Forum Muda Kampar Riau (FMKR) yang angkat suara dan secara terbuka menyatakan dukungan penuh terhadap langkah berani sang sekda.
Ketua Umum FMKR, Akhyar Chomel, dalam konferensi pers menegaskan bahwa apa yang disampaikan oleh Hambali bukan sekadar luapan emosi, melainkan teriakan nurani dari seorang birokrat yang muak melihat tata kelola pemerintahan yang tak transparan.
“Sekda Hambali berbicara atas dasar kebenaran. Kampar butuh transparansi, bukan politik pencitraan. Sudah saatnya pejabat bicara jujur demi rakyat, bukan demi kekuasaan,” tegas Akhyar dengan nada keras.
FMKR menilai, sikap terbuka Hambali seharusnya tidak ditanggapi dengan emosi atau dendam politik, melainkan dijadikan momentum introspeksi oleh Bupati Kampar untuk memperbaiki sistem tata kelola daerah yang dinilai masih sarat kepentingan.
Lebih jauh, FMKR memperingatkan, jika perseteruan antara Bupati dan Sekda ini terus berlanjut dan mengganggu kinerja pemerintahan, mereka siap menggerakkan ribuan massa turun ke jalan untuk mendesak penyelesaian tegas.
“Jangan sampai ego kekuasaan menghancurkan arah pembangunan. Kalau ini dibiarkan, Kampar akan tersandera konflik elit, dan rakyat jadi korban,” tambah Akhyar.
Kritik FMKR ini menambah tekanan politik terhadap Bupati Ahmad Yuzar, yang belakangan dinilai publik terlalu sibuk dengan agenda seremonial dibandingkan dengan upaya nyata membenahi birokrasi dan pelayanan masyarakat.
Gelombang dukungan terhadap Sekda Hambali menunjukkan satu hal: rakyat Kampar mulai jenuh dengan kepemimpinan yang penuh sandiwara dan minim transparansi.
Publik kini menanti, apakah Bupati Ahmad Yuzar akan menanggapi kritik ini dengan kedewasaan politik atau justru memilih jalan konfrontasi yang semakin memperdalam krisis kepercayaan di tubuh pemerintahan Kampar. ***MDn
