Pekanbaru, 14 Januari 2025 – Tumpukan sampah sepanjang 30 meter di Jalan HR Subrantas, tepatnya di depan pabrik Coca-Cola, Panam, memicu kemarahan warga setempat. Selama lebih dari satu minggu, sampah yang semakin menumpuk dibiarkan tanpa ada penanganan, membuat masyarakat geram dengan kinerja pemerintah dan kontraktor pengelola sampah, PT Ella Pratama Prakasa (EPP).
Bau menyengat yang ditimbulkan sampah tersebut tidak hanya mengganggu kenyamanan warga, tetapi juga menimbulkan keresahan akan dampak kesehatan. "Kami sudah melapor ke kelurahan, tetapi hingga saat ini tidak ada tindakan nyata," ujar Lili (33), pemilik warung makan yang berlokasi tak jauh dari tumpukan sampah tersebut.
Hendri (40), warga yang melintasi jalan tersebut setiap hari, mengaku kecewa dengan pemerintah setempat yang terkesan tutup mata. "Setiap hari sampah semakin banyak. Ini tidak hanya merusak pemandangan, tetapi juga mengganggu aktivitas warga," keluhnya.
Sementara itu, PT Ella Pratama Prakasa (EPP) hingga kini belum memberikan klarifikasi terkait keterlambatan pengangkutan sampah. Pihak kecamatan dan kelurahan juga belum menunjukkan langkah konkret dalam menangani masalah ini.
Warga mendesak Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) untuk segera mengambil tindakan tegas agar masalah ini tidak berlarut-larut. Beberapa warga bahkan mengancam akan menggelar aksi protes jika dalam waktu dekat tidak ada upaya penyelesaian.
Kondisi ini menyoroti perlunya perbaikan sistem pengelolaan sampah yang lebih efektif di Pekanbaru, termasuk pengawasan yang ketat terhadap kinerja kontraktor. Lingkungan yang bersih dan sehat adalah hak masyarakat yang harus diperjuangkan.**mdn
#Krisis Sampah Pekanbaru