SENTAJO RAYA — Bupati Kuantan Singingi (Kuansing), H. Suhardiman Amby menegaskan pentingnya percepatan swasembada pangan yang harus dimulai dari lingkup rumah tangga. Menurutnya, komoditas jagung pipil tidak hanya bisa dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), tetapi juga dapat ditanam dan dipanen langsung di halaman rumah warga.
“Setelah melakukan panen jagung pipil ini, jangan dijual seluruhnya. Sisihkan sebagian untuk dijadikan bibit, kecambah, atau benih baru. Nantinya, bibit tersebut bisa disalurkan ke rumah warga agar setiap keluarga dapat menanam sendiri,” ujar Bupati Suhardiman Amby.
Sebagai langkah awal, kata Suhardiman, program ini bisa dimulai dengan melibatkan 100 kepala keluarga (KK) terlebih dahulu, sebelum nantinya diperluas. Ia meyakini, pola seperti ini mampu mempercepat terwujudnya swasembada pangan nasional sebagaimana cita-cita Presiden Prabowo Subianto dalam program Asta Cita tentang ketahanan pangan.
“Kalau setiap kali panen hasilnya langsung habis dijual, lalu kapan swasembada pangan ini bisa terwujud? Harus ada inovasi dan keberanian untuk memulai dari sekarang. Paling tidak, panen berikutnya sudah ada hasil yang dipetik langsung dari halaman rumah warga, bukan hanya di BUMDes seperti sekarang,” tegasnya.
Menurut Bupati, kemandirian pangan akan lebih cepat tercapai bila dikelola langsung oleh masyarakat secara mandiri. Dengan begitu, ketahanan pangan tidak hanya menjadi slogan, tetapi benar-benar hadir di setiap rumah tangga.
“Kita harus mampu berinovasi. Jika tidak berani memulai, tentu hal ini tidak akan pernah terjadi. Mari mulai dari rumah kita sendiri untuk wujudkan swasembada pangan,” sambungnya.
Pernyataan itu disampaikan Bupati Kuansing H. Suhardiman Amby dalam kegiatan panen raya jagung pipil bersama Kapolres Kuansing, AKBP Raden Ricky Pratidiningrat di BUMDes Permata Desa Kampung Baru Sentajo, Kecamatan Sentajo Raya, Rabu (17/9/2025) kemarin.
#Bupati Kuansing #H. Suhardiman Amby
