WARTARAKYAT - Kampar, Riau , Ketua Elang 3 Hambalang Riau menyalakan alarm keras terhadap praktik penguasaan tanah oleh korporasi asing yang dinilai merampas hak rakyat di bumi sendiri.
Dalam pernyataan pedasnya, ia menuding dua perusahaan besar PT Gandahera dan PT Inecda telah membawa hasil bumi Riau ke luar negeri, khususnya ke Korea, sementara masyarakat tempatan hanya menjadi penonton di tanah leluhurnya.
“Ini bukan karena putra daerah tak mampu mengelola. Tapi kenapa kekayaan negeri ini selalu dikuasai antek-antek asing? Sampai kapan rakyat hanya dapat debunya saja?” Ketua Elang 3 Hambalang Riau
“Nenek Moyang Mereka Tak Ikut Mengusir Penjajah!”
Nada Ketua Elang 3 meninggi ketika menyinggung akar sejarah penguasaan lahan oleh perusahaan asing.
Menurutnya, bangsa ini seolah dijajah kembali bukan dengan senjata, tapi lewat izin HGU yang membuat rakyat jadi buruh di tanah sendiri.
“Saya tahu, nenek moyang para pemilik PT Inecda dan PT Gandahera itu tidak ikut berperang mengusir penjajah! Jangan biarkan mereka menjajah kita lewat ekonomi dan tanah! Ini bentuk penjajahan modern yang harus disetop sekarang juga!” tegasnya.
Seruan Keras ke Presiden Prabowo:
“Cabut HGU Mafia Tanah Asing Sekarang!”
Ketua Elang 3 Hambalang Riau mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk menunjukkan ketegasan nyata terhadap korporasi asing yang menguasai tanah rakyat.
“Sekarang saatnya Presiden Prabowo mencabut HGU mafia-mafia tanah antek asing itu. Rakyat Riau, rakyat Indonesia, berhak menikmati hasil bumi dan tanahnya sendiri! Jangan lagi kekayaan negeri ini dibawa keluar negeri sementara rakyat menjerit!” ujarnya.
Sejalan dengan Semangat Nasionalisme Prabowo
Seruan itu senada dengan pernyataan Presiden Prabowo Subianto dalam berbagai pidatonya yang menegaskan pentingnya kemandirian ekonomi nasional.
Dalam Sarasehan Ekonomi 2025, Presiden menyatakan:
“Kita harus berdiri di atas kaki sendiri. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya harus dikuasai oleh negara dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.”
Pernyataan itu kini menjadi pembakar semangat bagi Elang 3 Hambalang Riau dan masyarakat setempat untuk mendesak langkah nyata:
evaluasi dan cabut semua HGU yang terbukti dikuasai oleh kepentingan asing.
Rakyat Sudah Muak
Rakyat di daerah Riau, khususnya di sekitar wilayah konsesi PT Gandahera dan PT Inecda, disebut sudah lama kecewa.
Mereka melihat hasil bumi dari tanah mereka justru mengalir ke luar negeri, sementara masyarakat sekitar hidup dalam keterbatasan.
“Rakyat di sini tidak butuh janji lagi. Kami butuh tindakan. Cabut HGU asing, beri ruang bagi anak negeri untuk kelola tanahnya sendiri!” kata Ketua Elang 3 menutup pernyataannya dengan suara lantang. *** MDn
#Elang 3 Hambalang Riau #PT Gandahera #PT Inecda