Pekanbaru - Kebakaran maut di Hotel New Hollywood Pekanbaru terus menuai kecaman keras. Ketua Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kota Pekanbaru, Muhammad Arsyad, menilai tragedi tersebut bukan sekadar musibah, melainkan puncak dari kejahatan kelalaian yang terorganisir dan sistemik.
Menurut Arsyad, peristiwa yang merenggut nyawa manusia dan melukai belasan korban itu mencerminkan kegagalan total manajemen hotel dalam menjamin keselamatan publik.
“Ini bukan kecelakaan. Ini hasil dari pembiaran, keserakahan, dan kegagalan total manajemen hotel. Nyawa manusia melayang karena sistem keselamatan yang diduga bobrok dan tidak layak,” tegas Muhammad Arsyad, Selasa (23/12/2025).
Ia menyebut, kebakaran tersebut membuka wajah asli industri hiburan dan perhotelan yang mengedepankan keuntungan, namun abai terhadap standar keselamatan dasar.
“Jika sistem pengamanan kebakaran, jalur evakuasi, dan alat pemadam dijalankan sesuai aturan, tidak seharusnya ada korban jiwa. Ketika satu nyawa melayang, semua dalih ‘masih diselidiki’ menjadi tidak bermoral,” ujarnya.
Singgung Dugaan Peredaran Narkoba Satu Manajemen
Lebih jauh, Arsyad menambahkan dugaan serius terkait rekam jejak manajemen yang menaungi Hotel Hollywood. Ia menyebut adanya indikasi keterkaitan manajemen hotel dengan peredaran narkoba di Club Malam Dragon, yang disebut-sebut berada di bawah manajemen yang sama.
“Kami mencium adanya dugaan kuat bahwa manajemen yang sama juga menaungi Club Malam Dragon, yang selama ini santer dikaitkan dengan peredaran narkoba. Ini harus dibuka secara terang-benderang,” tegas Arsyad.
Menurutnya, jika dugaan tersebut benar, maka persoalan Hotel Hollywood tidak lagi berdiri sendiri, melainkan bagian dari rantai pelanggaran hukum yang lebih luas, mulai dari kelalaian keselamatan hingga dugaan kejahatan narkotika.
“Jika satu manajemen gagal melindungi nyawa manusia dan pada saat yang sama diduga membiarkan peredaran narkoba, maka ini adalah ancaman serius bagi keamanan dan moral Kota Pekanbaru,” tambahnya.
Desak Pencabutan Izin Usaha dan Bangunan
Atas dasar itu, PC PMII Kota Pekanbaru mendesak Wali Kota Pekanbaru melalui DPMPTSP untuk segera mencabut seluruh izin Hotel Hollywood, meliputi:
Izin Usaha Hotel
Izin IMB/PBG bangunan
“Hotel yang gagal melindungi nyawa tamunya tidak layak berdiri di Pekanbaru. Jika pemerintah ragu mencabut izin, publik berhak curiga: ada apa di balik pembiaran ini?” kecam Arsyad.
Ia menegaskan, pencabutan izin merupakan langkah minimal dan wajib sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah daerah sekaligus peringatan keras bagi pelaku usaha lain.
Desak Kapolda Riau Tetapkan Tersangka dan Usut Dugaan Narkoba
PC PMII Pekanbaru juga mendesak Kapolda Riau agar tidak berlama-lama dalam penanganan kasus ini dan segera menetapkan tersangka, khususnya Direktur atau penanggung jawab manajemen Hotel Hollywood.
“Kami tidak butuh drama penyelidikan. Ketika korban sudah jatuh, tanggung jawab pidana harus segera ditetapkan. Direktur hotel sebagai penanggung jawab utama wajib dimintai pertanggungjawaban hukum,” tegasnya.
Selain itu, Arsyad meminta aparat penegak hukum memperluas penyelidikan untuk menelusuri dugaan peredaran narkoba di Club Malam Dragon yang diduga berada dalam satu manajemen.
“Hukum tidak boleh tumpul ke atas. Jika kasus sebesar ini hanya berhenti di klarifikasi, maka kepercayaan publik terhadap penegakan hukum di Riau akan runtuh,” ujarnya.
Ancaman Konsolidasi Aksi Massa
Menutup pernyataannya, Muhammad Arsyad menegaskan bahwa PC PMII Kota Pekanbaru akan mengawal penuh proses hukum dan siap melakukan konsolidasi aksi massa apabila tuntutan tersebut tidak segera ditindaklanjuti.
“Kami tidak akan diam melihat nyawa manusia dan masa depan generasi muda dipertaruhkan atas nama bisnis. Jika negara lamban, mahasiswa akan turun dan memaksa negara hadir,” pungkasnya.***MDn