PMII SIAK GELAR AKSI DI POLRES SIAK, DESAK PENEGAKAN HUKUM ATAS ILEGAL LOGGING, GELPER, DAN MAFIA BBM

PMII SIAK GELAR AKSI DI POLRES SIAK, DESAK PENEGAKAN HUKUM ATAS ILEGAL LOGGING, GELPER, DAN MAFIA BBM

Siak- Selasa (23/12/2025) ,Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Siak di bawah naungan PC PMII Kota Pekanbaru menggelar aksi demonstrasi di depan Markas Kepolisian Resor (Polres) Siak. Aksi ini merupakan bentuk keprihatinan sekaligus pernyataan sikap mahasiswa terhadap kondisi penegakan hukum di Kabupaten Siak yang dinilai semakin memprihatinkan.

Dalam aksi tersebut, PMII Siak menyoroti maraknya dugaan kejahatan lingkungan dan kejahatan terorganisir yang hingga kini belum ditangani secara serius oleh aparat penegak hukum. Berdasarkan temuan lapangan, pemberitaan media, serta keresahan masyarakat, PMII menilai telah terjadi pembiaran sistematis terhadap sejumlah dugaan pelanggaran hukum di wilayah hukum Polres Siak.

Beberapa persoalan yang disoroti antara lain dugaan praktik ilegal logging yang merusak kawasan hutan dan lingkungan hidup secara masif, namun minim tindakan hukum yang tegas. Selain itu, PMII juga menyoroti dugaan beroperasinya Gelanggang Permainan (Gelper) yang disinyalir mengandung unsur perjudian dan terkesan kebal hukum. Tak hanya itu, dugaan keterlibatan serta pembiaran terhadap mafia BBM ilegal yang merugikan negara dan mencederai rasa keadilan masyarakat juga menjadi tuntutan utama dalam aksi tersebut.

PMII Siak menilai kondisi ini mencerminkan lemahnya kinerja, pengawasan, dan komitmen penegakan hukum oleh Polres Siak, yang berdampak langsung pada menurunnya kepercayaan publik serta rusaknya wibawa institusi kepolisian di mata masyarakat.

Dalam pernyataan sikapnya, PMII Siak menyampaikan sejumlah tuntutan, di antaranya mendesak Kapolres Siak untuk bekerja secara maksimal, profesional, dan transparan serta segera menindak tegas seluruh praktik ilegal logging, Gelper, dan mafia BBM tanpa pandang bulu. PMII juga menuntut agar progres penanganan kasus-kasus tersebut dibuka secara terbuka kepada publik sebagai bentuk akuntabilitas institusional.

Lebih lanjut, PMII Siak mendesak Kapolda Riau untuk segera mencopot Kapolres Siak karena dinilai gagal menciptakan penegakan hukum yang adil dan berkeadilan. Selain itu, PMII juga meminta pencopotan Kasat Reskrim dan Kasat Intel Polres Siak yang dianggap tidak maksimal dalam menjalankan fungsi penyelidikan, pengawasan, dan penindakan terhadap kejahatan terorganisir. PMII turut menuntut pembentukan tim independen untuk mengusut dugaan keterlibatan oknum aparat dalam praktik ilegal logging, Gelper, dan mafia BBM di Kabupaten Siak.

Dalam narasi aksinya, PMII Siak juga menegaskan ancaman aksi lanjutan apabila aspirasi yang disampaikan tidak diindahkan oleh Kapolres Siak. PMII menyatakan siap menggelar aksi lanjutan dengan jumlah massa yang jauh lebih besar sebagai bentuk tekanan moral dan politik terhadap aparat penegak hukum agar segera bertindak tegas dan berkeadilan.

Koordinator aksi PMII Siak, Riyan Azhari, menyampaikan bahwa Kabupaten Siak yang selama ini dikenal sebagai daerah asri dan kaya akan hutan kini justru mengalami kerusakan lingkungan yang parah.

“Siak disebut sebagai kota yang asri dan memiliki banyak hutan, namun faktanya hari ini hutan kita sudah gundul. Kami menduga ada oknum kepolisian yang turut terlibat atau melakukan pembiaran untuk memuluskan praktik ilegal logging di wilayah ini. Jika aspirasi kami tidak diindahkan, kami pastikan akan turun kembali dengan massa yang jauh lebih besar,” tegas Riyan Azhari.

PMII Siak menegaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk kepedulian moral dan tanggung jawab sosial mahasiswa dalam menjaga kelestarian lingkungan, menegakkan supremasi hukum, serta memperjuangkan keadilan sosial.

Hidup Mahasiswa!

Hidup Rakyat Indonesia!

Lawan Kejahatan Lingkungan dan Mafia Terorganisir! *** Rls

#PMII Siak #Aksi PMII Siak