WARTA RAKYAT ONLINE - Amerika Serikat (AS) baru-baru ini meningkatkan tekanan ekonomi terhadap 25 negara dengan surplus perdagangan tinggi, termasuk Indonesia yang menempati peringkat ke-15 dalam daftar negara yang terancam tarif impor AS. Berdasarkan data terbaru, Indonesia mencatat surplus perdagangan sebesar $2,45 miliar pada Februari 2025, sedikit lebih rendah dibanding bulan sebelumnya. Meskipun demikian, lonjakan ekspor dan pertumbuhan ekonomi yang stabil menunjukkan bahwa Indonesia memiliki daya tawar yang kuat dalam negosiasi perdagangan global.
Namun, menghadapi tantangan dari kebijakan tarif AS dan dinamika perdagangan internasional, Indonesia perlu mengambil langkah strategis agar tetap kompetitif dan tidak terjebak dalam perang dagang yang merugikan. Presiden Prabowo Subianto diharapkan dapat menyusun kebijakan yang tidak hanya bertahan dari tekanan eksternal tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam perdagangan global.
Tiga Strategi Kunci Menghadapi Tekanan Ekonomi Global
1. Membangun Kekuatan Politik dan Ekonomi Alternatif Nasional
Indonesia harus memperkuat sinergi antara sektor negara, swasta, koperasi, dan masyarakat untuk menciptakan ketahanan ekonomi domestik. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah:
Membentuk badan ekonomi baru berbasis "ekonomi kemanusiaan," yang menekankan kesejahteraan sosial di samping pertumbuhan ekonomi.
Mengembangkan Fraksi Rakyat, sebuah entitas politik-ekonomi yang mampu menyalurkan aspirasi masyarakat dalam pembangunan nasional.
Memanfaatkan keunggulan ekonomi digital dan industri kreatif untuk meningkatkan daya saing di pasar global.
Dengan strategi ini, Indonesia tidak hanya akan mengurangi ketergantungan pada ekonomi berbasis ekspor ke negara tertentu, tetapi juga menciptakan fondasi ekonomi yang lebih mandiri dan berdaya saing tinggi.
2. Membangun Kesepakatan Baru dengan Amerika Serikat & Kerja Sama Global
Selain memperkuat hubungan diplomasi Government to Government (G2G), Indonesia perlu mengembangkan skema People to People (P2P), yang memungkinkan kerja sama langsung antara komunitas bisnis dan masyarakat dari kedua negara. Upaya ini bisa diwujudkan melalui:
Mengaktifkan kembali kesepakatan ASEAN-India 2023 untuk meningkatkan perdagangan intra-Asia sebagai alternatif pasar.
Membangun aliansi ekonomi berbasis Islam dan lintas agama secara global untuk memperluas kerja sama perdagangan dan investasi.
Menekan AS agar menerapkan pendekatan win-win solution, di mana Indonesia tidak dikenakan tarif tambahan dan tetap dapat mempertahankan surplus perdagangannya.
Dengan strategi ini, Indonesia dapat memastikan bahwa kebijakan ekonomi global tetap adil dan menguntungkan bagi semua pihak.
3. Mendorong Reformasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Sebagai negara dengan pengaruh yang terus berkembang, Indonesia dapat mendorong reformasi PBB agar lebih inklusif dan demokratis. Beberapa langkah yang bisa dilakukan meliputi:
Pembentukan Parlemen PBB (United Nations Parliamentary Assembly – UNPA), sebagai wadah representasi rakyat dunia dalam kebijakan global.
Penunjukan Utusan Masyarakat Sipil PBB (UN Civil Society Envoy), untuk memastikan suara masyarakat dunia terdengar dalam forum internasional.
Pengesahan Inisiatif Warga Dunia (UN World Citizen Initiative), yang memberikan ruang bagi partisipasi publik dalam penyusunan kebijakan global.
Dengan memperjuangkan reformasi ini, Indonesia dapat berkontribusi dalam menciptakan tatanan dunia yang lebih adil dan mencegah dominasi ekonomi oleh negara-negara besar.
Kesimpulan: Indonesia Siap Hadapi Tantangan Global
Dengan surplus perdagangan yang stabil dan strategi politik-ekonomi yang tepat, Indonesia dapat menghadapi tekanan ekonomi dari AS dan aktor global lainnya dengan percaya diri. Pendekatan berbasis ekonomi mandiri, diplomasi inovatif, dan reformasi sistem internasional akan memastikan bahwa Indonesia tidak hanya bertahan dari tekanan, tetapi juga berkembang sebagai pemain utama dalam perdagangan dunia.
Langkah selanjutnya adalah bagaimana pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dapat bersatu dalam menerapkan strategi ini demi masa depan ekonomi Indonesia yang lebih kuat dan berdaulat.
Yudi Syamhudi Suyuti.
Koordinator Eksekutif JAKI Kemanusiaan Inisiatif
#PRESIDEN PRABOWO #AS #Ekonomi Indonesia #Jaki