Pekanbaru, Warta Rakyat Online — Setelah pemberitaan dugaan pungli dalam pelaksanaan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Riau menjadi viral beberapa hari lalu, gelombang pengakuan dari para pelaksana dapur terus bermunculan. Mereka mulai angkat suara, membenarkan pola pungutan yang dilakukan oleh Ulul Azmi, Kepala Regional BGN Riau, melalui yayasan pribadi yang dipimpinnya dari balik layar.
Tiga pelaksana dapur—kita sebut saja inisial mereka AH, RR, dan RM—mengaku mengalami hal serupa: diminta menyetor dana puluhan juta rupiah di awal, lalu iuran berkala yang dibungkus dalam istilah “commitment fee”.
“Kami semua merasakan tekanan itu. Setiap tahapan diiringi permintaan uang. Kami ingin membantu negara, tapi justru dibebani oleh sistem yang kami anggap tidak transparan,” ujar AH kepada redaksi.
Lebih dari sekadar urusan uang, para pelaksana ini mulai mengkhawatirkan dampak langsung terhadap kualitas makanan yang dikonsumsi oleh anak-anak peserta program MBG.
“Kalau pungli ini dibiarkan, dana kami akan habis untuk menyetor. Bukan tidak mungkin kualitas makanan menurun. Ini berbahaya. Kami khawatir, dan kami tak yakin bisa bertahan lama dalam program ini kalau tak ada tindakan tegas dari pusat,” ungkap RR.
“Kami tidak ingin program unggulan Pak Presiden tercoreng hanya karena satu-dua orang yang bermain. Tapi kalau dibiarkan, kami bisa jadi mundur semua,” tambah RM.
Pernyataan ini mempertegas bahwa skandal ini bukan hanya soal pelanggaran etik dan hukum, tapi juga menyangkut nasib gizi ribuan anak-anak di Riau yang menjadi sasaran utama program. Ketika dana tersedot untuk setoran gelap, maka yang dikorbankan bisa jadi adalah nutrisi dalam makanan—dan ini jelas membahayakan masa depan.
Hingga kini, BGN pusat belum merilis keputusan resmi terhadap status Ulul Azmi setelah dipanggil ke Jakarta. Namun tekanan publik semakin kuat, dan desakan agar dilakukan pembersihan menyeluruh di tubuh BGN Riau makin tak terbendung.
Apakah ini akan jadi momentum untuk bersih-bersih dalam program MBG, atau hanya akan berakhir dalam siklus impunitas seperti biasa?
Waktu dan keberanian pemimpin di pusat yang akan menjawabnya.***(Mdn)
#Pungli MBG RIau