Tobat Koruptor: Ampunan Langit Tak Turun Jika Uang Tak Dikembalikan

Tobat Koruptor: Ampunan Langit Tak Turun Jika Uang Tak Dikembalikan
Muhammadun, S. Sos

'Meski Islam membuka pintu ampunan seluas langit, taubat pelaku korupsi tak sah jika hak rakyat belum dikembalikan."

WARTA RAKYAT ONLINE- Dalam hiruk-pikuk pemberantasan korupsi, satu pertanyaan mendasar jarang mendapat perhatian serius: Apakah dosa korupsi bisa diampuni jika pelakunya sudah bertaubat, namun tidak mengembalikan uang yang ia rampas?

Dalam pandangan Islam, korupsi bukan sekadar pelanggaran hukum, tapi juga dosa besar yang merampas hak orang banyak dan menghancurkan sendi keadilan sosial. Namun Islam juga tidak menutup pintu taubat, bahkan bagi pelaku dosa besar.

> “Allah mengampuni semua dosa bagi siapa yang bertaubat dengan sungguh-sungguh,” terang ayat Al-Qur’an dalam Surah Az-Zumar ayat 53.

Namun, taubat dalam Islam bukan hanya soal menangis dan menyesal. Taubat yang sah dan diterima harus memenuhi syarat: menyesal, berhenti, bertekad tidak mengulangi, dan—ini yang sering dilupakan—mengembalikan hak yang dirampas.

Artinya, seorang koruptor yang ingin diampuni tidak cukup hanya menyatakan penyesalan di hadapan publik atau di ruang sidang. Ia wajib mengembalikan uang hasil korupsi kepada pemiliknya. Jika uang itu berasal dari anggaran negara, maka harus dikembalikan ke kas negara. Jika tidak diketahui secara pasti, bisa dialihkan untuk kepentingan umum dengan niat mengembalikan hak, bukan sedekah.

> “Taubat dari dosa yang menyangkut hak sesama manusia tidak diterima jika hak itu belum dikembalikan,” tegas Ibnu Taimiyah, ulama besar dalam tradisi Islam.

Lebih keras lagi, Nabi Muhammad SAW memperingatkan bahwa pada hari kiamat nanti, orang yang menzalimi saudaranya akan dituntut meski hanya karena satu dirham. Jika pahala amalnya habis, maka dosa orang yang dizalimi akan dibebankan kepadanya.

Dengan demikian, bagi para koruptor yang mungkin tengah merenungi masa lalu di balik jeruji atau di atas sajadah, satu hal harus dipahami: Langit bisa memaafkan, tapi bumi menuntut keadilan. Tobat tanpa pengembalian harta hanyalah ilusi suci yang tak akan menyelamatkan.

Penulis: [Muhammaddun, S. Sos]
Pemerhati isu sosial dan keadilan dalam perspektif Islam

#Koruptor