SIAK – WARTARAKYATONLINE – Fenomena aneh tapi nyata terjadi di tubuh birokrasi Kabupaten Siak. Lelang Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) yang dibuka Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) sejak 4 Agustus 2025, hingga hari ketujuh pendaftaran, tak satu pun Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mendaftar.
Padahal, delapan kursi strategis tengah kosong, termasuk jabatan Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang dan Pemukiman (PU Tarukim), hingga Kepala Dinas Kesehatan. Semua jabatan itu menunggu sosok yang siap bekerja, tapi justru yang terjadi adalah “sunyi senyap” layaknya lelang barang rongsokan.
Kepala BKPSDM Siak, H. Zulfikri S.Sos., MM, mencoba bersuara tenang. “Mungkin masih menyiapkan berkas-berkas,” ujarnya, Senin (11/08/2025). Padahal, sesuai aturan, tiap jabatan minimal diisi tiga pelamar, artinya dibutuhkan 24 orang peserta. Jika nihil hingga penutupan, masa pendaftaran akan diperpanjang.
Namun publik punya tafsir berbeda. Rencana Bupati Siak DR. Afni Z yang akan memotong Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) pejabat struktural hingga 50 persen mulai 2026 dianggap sebagai penyebab utama. Dari semula Rp30 juta per bulan, TPP akan merosot menjadi Rp15 juta.
“Kalau dulu jabatan jadi rebutan, sekarang malah pada minggir. Artinya ya jelas, banyak yang kerja karena ‘basahnya’ bukan karena pengabdian,” sindir warga.
Dua kursi yang dianggap paling berat dan penuh risiko Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Dinas PU Tarukim menjadi sorotan publik. Beban kerja tinggi, anggaran besar, dan pengawasan ketat membuat jabatan ini bukan lagi “surganya proyek”, tapi “medan tempur” yang berpotensi menggerus reputasi.
Fenomena ini menelanjangi wajah birokrasi Siak. Di saat rakyat berharap ada pejabat berdedikasi, yang terjadi justru sebaliknya: pejabat kompak tak mau maju, seolah lebih takut kehilangan fasilitas daripada kehilangan martabat.***mdn
#Lelang Jabatan Siak #Kab siak
