Razia PETI di Kuansing Ricuh: Bupati Terjebak di Sungai, Warga Diduga Dimanfaatkan Mafia Tambang

Razia PETI di Kuansing Ricuh: Bupati Terjebak di Sungai, Warga Diduga Dimanfaatkan Mafia Tambang

Kuansing – Upaya penertiban aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kecamatan Cerenti, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, pada Selasa (7/10/2025) berujung ricuh. Ribuan warga menghadang rombongan Bupati Kuansing Suhardiman Amby yang datang bersama aparat kepolisian untuk menghentikan aktivitas tambang ilegal di sepanjang aliran Sungai Kuantan.

Menurut laporan lapangan, suasana di lokasi memanas sejak pagi. Warga menolak keras penertiban PETI yang mereka anggap sebagai mata pencaharian utama. Beberapa di antara mereka bahkan diduga mendapat dorongan dari pihak tertentu yang diidentifikasi sebagai jaringan pengusaha PETI besar di wilayah itu.

“Sejak pagi sudah ada kabar kalau Bupati mau datang. Warga disuruh bertahan, jangan biarkan alat dirusak,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Bupati Terjebak di Tengah Sungai

Sekitar pukul 14.00 WIB, situasi tak terkendali. Bentrok terjadi di tepi Sungai Kuantan. Beberapa kendaraan milik rombongan pemerintah dilaporkan dirusak dan dibakar massa. Satu unit sepeda motor milik aparat ludes dilalap api.

Rombongan Bupati Kuansing pun terjebak di tengah sungai menggunakan speedboat, setelah jalur darat dikuasai warga yang memblokade. Hingga pukul 14.52 WIB, situasi dilaporkan masih mencekam. Warga dari Desa Sikakak hingga Pulau Jambu Cerenti berjaga di sepanjang tebing sungai, sebagian memantau pergerakan rombongan dari kejauhan.

“Itu kondisi sekarang. Kami masih berada di tengah sungai,” kata H, salah seorang warga melalui sambungan WhatsApp.

Seorang warga dikabarkan mengalami luka di bagian wajah dan telah mendapat perawatan di Puskesmas setempat.

Diduga Ada Peran Mafia PETI

Sumber internal di kepolisian menyebut, eskalasi konflik di Cerenti tidak semata-mata karena spontanitas warga, melainkan ada keterlibatan “mafia PETI” yang mengendalikan jaringan tambang ilegal di Kuansing bagian utara. Para aktor besar ini disebut-sebut memanfaatkan warga sebagai tameng untuk menghadang aparat.

“Kita sudah identifikasi beberapa nama pemain besar di balik PETI Cerenti. Mereka memobilisasi massa dan menyebar isu agar masyarakat menolak penertiban,” ujar seorang perwira menengah Polres Kuansing yang tak ingin disebutkan namanya.

Hingga berita ini diturunkan, aparat gabungan masih berupaya mengevakuasi Bupati dan rombongan dari kawasan sungai yang dikuasai massa. Tim reserse juga disebut tengah memburu para pengendali utama jaringan PETI yang diduga berada di balik kerusuhan tersebut.

Mahasiswa Dukung Langkah Tegas Pemerintah

Dukungan datang dari kalangan mahasiswa. Fitra, salah seorang mahasiswa Kuansing, menegaskan bahwa negara tidak boleh kalah oleh mafia tambang yang selama ini merusak lingkungan dan menindas warga kecil.

“Kami mendukung penuh langkah Bupati Kuansing bersama kepolisian. Negara jangan kalah oleh mafia. Tindak dan tangkap aktor intelektualnya, siapa pun di balik kerusuhan ini,” tegas Fitra.

Menurut Fitra, penegakan hukum terhadap PETI bukan hanya soal penertiban alat, tetapi juga tentang memutus rantai ekonomi gelap yang melibatkan cukong kuat dan oknum aparat. “Kalau aktor utamanya tidak disentuh, rakyat kecil akan terus dijadikan tameng,” ujarnya.

Kabupaten Kuantan Singingi dikenal sebagai salah satu titik panas aktivitas PETI di Riau. Sungai Kuantan yang membentang dari Hulu Kuantan hingga Cerenti telah lama menjadi lokasi penambangan emas tradisional. Namun, dalam lima tahun terakhir, operasi tambang liar ini meningkat tajam, menggunakan mesin hisap besar dan merkuri yang merusak lingkungan sungai.

Sejumlah operasi penertiban sebelumnya sering berakhir dengan bentrokan, karena warga menggantungkan hidup pada tambang tersebut sementara pengusaha besar di balik layar tetap lolos dari jeratan hukum.

“Yang ditangkap selalu pekerja kecil, bukan bosnya,” ujar seorang aktivis lingkungan Kuansing kepada wartawan.

 “Selama pengendali besar PETI masih dilindungi, kekerasan seperti ini akan terus berulang.”

Aparat Diminta Bertindak Tegas

Pihak kepolisian menyatakan akan mengusut dalang dan penggerak massa dalam kerusuhan Cerenti, termasuk menelusuri aliran dana hasil tambang ilegal yang mengalir ke sejumlah pihak.

“Kita akan bongkar jaringannya. Tidak hanya pelaku di lapangan, tapi juga para cukong dan oknum yang melindungi,” tegas seorang pejabat Polda Riau kepada warta rakyat.

Situasi di Cerenti malam ini masih dijaga ketat aparat. Bupati Kuansing dikabarkan telah dievakuasi dengan pengamanan ekstra.

Laporan Investigasi Warta Rakyat

Penulis: Herikson

#Kuansing #Mafia PETI