WARTA RAKYAT ONLINE. COM– Nama Tan Kian, pengusaha properti yang pernah terseret dalam kasus megakorupsi Asabri, kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, ia tertangkap kamera menghadiri lelang jam tangan mewah di Jenewa, Swiss, di mana sebuah jam tangan François-Paul Journe (FP Journe) terjual seharga 6,5 juta dolar AS atau sekitar Rp106 miliar.
Momen ini menuai perhatian karena Tan Kian sebelumnya sempat diperiksa oleh Kejaksaan Agung terkait kasus Asabri. Ia diduga terlibat dalam skema pinjaman uang senilai Rp410 miliar pada tahun 1996 yang berkaitan dengan pembangunan Plaza Mutiara. Meskipun sempat ditetapkan sebagai tersangka pada 2009, kasusnya dihentikan setelah ia mengembalikan uang sebesar 13 juta dolar AS.
Tak hanya itu, nama Tan Kian juga pernah dikaitkan dengan kasus megakorupsi Jiwasraya, yang menyebabkan kerugian negara hingga Rp16,81 triliun. Dalam kasus tersebut, ia diduga memperoleh bagian dari hasil penjualan apartemen bersama Benny Tjokrosaputro, yang kini mendekam di balik jeruji besi dengan vonis penjara seumur hidup.
Meski memiliki latar belakang hukum yang kontroversial, Tan Kian tetap dikenal sebagai salah satu raja properti di Indonesia. Ia memiliki aset di kawasan bisnis elit Jakarta, seperti Mega Kuningan dan Sudirman, termasuk Pacific Place, Hotel JW Marriott, Ritz Carlton, dan The Plaza Office Tower. Selain itu, ia juga memiliki 60 vila eksklusif di Pulau Bintan.
Kehadirannya dalam acara lelang eksklusif di Swiss mengundang tanda tanya publik: bagaimana seorang eks tersangka kasus besar bisa tetap menjalani gaya hidup mewah? Sementara sebagian besar pelaku korupsi di Indonesia harus menghadapi jeratan hukum berat, Tan Kian tampaknya tetap mampu menikmati kemewahan tanpa hambatan berarti.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Tan Kian maupun otoritas terkait di Indonesia mengenai kehadirannya dalam acara lelang tersebut.
Apakah ini hanya kebetulan atau bukti bahwa uang bisa mengubah segalanya?**mdn
#Koruptor #Ikuti lelang Jam Mewah
