WARTARAKYATONLINE. COM- Suaka Margasatwa Bukit Rimbang, Riau 5 Juni 2025 Di tengah kegelisahan atas semakin parahnya kerusakan ekologis di Riau, sebuah peristiwa bersejarah terjadi di jantung kawasan hutan lindung Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Baling. Dua tokoh nasional dengan pengaruh kuat Ustaz Abdul Somad dan filsuf politik Rocky Gerung tampil sepanggung dalam diskusi terbuka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Acara bertajuk “Lingkungan, Etika, dan Masa Depan Peradaban” ini menyedot perhatian ratusan peserta dari berbagai kalangan: masyarakat adat, aktivis lingkungan, mahasiswa, tokoh agama, hingga jurnalis. Diskusi berlangsung dalam suasana hening dan sakral, dikelilingi rimbunnya hutan yang menjadi rumah terakhir harimau Sumatera dan berbagai satwa endemik yang kini terancam punah.
Ustaz Abdul Somad: “Menjaga hutan bukan hanya soal alam, tapi soal iman.”
Dalam ceramahnya, UAS menyampaikan bahwa kerusakan alam adalah bentuk pengkhianatan terhadap amanah Tuhan.
"Kita ini khalifah di bumi, bukan penguasa yang semena-mena. Hutan ini bukan milik kita, tapi titipan generasi masa depan. Maka siapa merusaknya, dia telah berbuat zalim," tegas Ustaz Somad, disambut gemuruh takbir dan tepuk tangan.
Rocky Gerung: “Jika negara bisu terhadap kehancuran hutan, maka rakyat harus bersuara lebih keras.”
Dengan gaya filsuf jalanan yang khas, Rocky menyampaikan kritik tajam terhadap kekuasaan yang menurutnya permisif terhadap kejahatan lingkungan.
"Kerusakan alam adalah akibat dari kekuasaan yang kehilangan nalar dan etika. Lingkungan hidup bukan sekadar objek pembangunan, tapi bagian dari martabat manusia," ujarnya dengan lantang.
Panggung Moral di Tengah Krisis Ekologis
Diskusi semakin hangat ketika warga dan aktivis menyuarakan penderitaan mereka: tanah adat dirampas, sungai tercemar limbah, satwa diburu, dan hutan yang dulunya sakral kini tinggal kenangan.
UAS dan Rocky sepakat bahwa solusi tidak cukup dengan undang-undang. Perlu ada gerakan kesadaran moral yang menyentuh nurani bangsa.
"Revolusi ekologi harus dimulai dari hati. Jika pemimpin tak peduli, maka rakyat harus bangkit," kata Rocky.
"Dan jangan lupa, doa orang tertindas yang mencintai bumi itu mustajab," tambah UAS.
Deklarasi dari Bukit Rimbang Baling
Acara ditutup dengan pembacaan Deklarasi Hijau Bukit Rimbang Baling yang menuntut:
1. Penegakan hukum atas perusakan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang.
2. Pengakuan dan perlindungan tanah ulayat masyarakat adat.
3. Moratorium terhadap izin-izin baru di kawasan hutan lindung Riau.
4. Pendidikan lingkungan hidup sebagai bagian dari dakwah dan gerakan intelektual.
Di tengah sunyinya respons negara terhadap jeritan bumi yang terluka, pertemuan antara ulama dan filsuf di hutan Bukit Rimbang Baling menjadi suluh harapan. Bahwa suara hati nurani belum padam dan masih ada yang berani bersuara, bahkan dari hutan yang nyaris dilupakan.***mdn
#Ustat Abdul Somad #Rimbang Baling #Roky Gerung