WARTA RAKYAT ONLINE- Kuansing , Dugaan penyimpangan dana desa kembali mencuat, kali ini berasal dari Desa Ibul, Kecamatan Pucuk Rantau, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Provinsi Riau. Warga melaporkan adanya indikasi kuat korupsi dalam pengelolaan BUMDes Ibul Jaya yang dilakukan oleh Direktur bernama Iwankiswanti.
Selama hampir tujuh tahun, BUMDes tersebut tidak pernah menyampaikan laporan keuangan seperti laba rugi, serta tidak pernah menggelar musyawarah terbuka bersama masyarakat sebagaimana mestinya.
Dana Ratusan Juta Diduga Disalahgunakan
Iwankiswanti diduga menyalahgunakan dana sebesar ±Rp180 juta. Parahnya, aset BUMDes seperti mobil dan rumah yang seharusnya dipakai untuk kegiatan usaha desa, justru diduga digunakan sepenuhnya untuk kepentingan pribadi. Mobil yang seharusnya untuk operasional BUMDes ternyata dipakai untuk mengangkut sawit dan perabot milik pribadi.
Proyek Ketahanan Pangan Diduga Fiktif atau Gagal
Warga juga menyoroti program ketahanan pangan berupa kolam ikan lele dan kebun cabai, yang hasilnya tidak bisa dirasakan oleh masyarakat.
Program tersebut mencakup:
2 kolam ikan lele berukuran 3x4 meter,
Jumlah bibit ikan lele sekitar 1.000 ekor,
Lokasi kolam berada satu tempat dengan kebun cabai,
Total anggaran:
Kolam ikan: ±Rp95 juta,
Kebun cabai: ±Rp75 juta.
Namun menurut warga, proyek tersebut tidak berhasil, tidak transparan, dan dianggap tidak wajar secara pembiayaan. Kolam ikan gagal, hasil tidak dinikmati masyarakat, dan kebun cabai tidak berhasil panen. Warga menduga program ini hanya dijadikan alasan untuk menguras dana desa tanpa pelaksanaan yang sungguh-sungguh.
Nama-Nama yang Diminta Diperiksa
Warga meminta agar pihak berwenang memanggil sejumlah saksi kunci, yaitu:
PJ Kepala Desa Ibul saat ini,
Mantan PJ Kepala Desa, Riyan Yuda (nama panggilan: Riyan),
Sekretaris Desa, Darmin Salam,
Bendahara Desa, Muhammad Haris,
Ketua BPD, Badril, yang dinilai lalai dan membiarkan penyimpangan.
Desakan Penegakan Hukum dan Tinjauan Lokasi
Masyarakat dengan tegas meminta agar aparat penegak hukum segera meninjau langsung ke lokasi proyek di Desa Ibul. Mereka kecewa dan merasa dana desa hanya dinikmati oleh segelintir orang.
“Kami hanya ingin dana desa dimanfaatkan sebagaimana mestinya, bukan untuk memperkaya pribadi. Tolong ditinjau ke lapangan, lihat kenyataannya,” ujar seorang warga yang identitasnya minta dirahasiakan.***mdn
#Skandal BUMDes Ibul Jaya 
                            
 
                                                         
                                                             
                                                             
                                                             
                                                             
                                                             
                                                             
                                                             
                                                             
                            
                         
                            
                         
                            
                         
                            
                         
                            
                        