Tahan Gaji Guru Honorer Selama Tiga Bulan, Kepala SMA N 4 Siak Hulu Juprizon Didesak Mundur!

Tahan Gaji Guru Honorer Selama Tiga Bulan, Kepala SMA N 4 Siak Hulu Juprizon Didesak Mundur!

WARTA RAKYAT ONLINE- Siak Hulu, Kampar, Dunia pendidikan di Kabupaten Kampar kembali tercoreng. Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Siak Hulu, Juprizon, diduga menahan gaji para guru honorer sejak bulan April hingga Juni 2025 tanpa alasan yang jelas.

Situasi ini memicu kemarahan dan keresahan di kalangan guru honorer, yang telah bekerja keras menjalankan tugas mendidik namun justru diperlakukan secara tidak adil oleh pihak manajemen sekolah.

Dalam rapat internal yang digelar pada 22 Juni 2025, pihak sekolah menyampaikan bahwa gaji guru honorer akan dibayarkan paling lambat akhir Juni. Namun hingga Rabu, 10 Juli 2025, gaji tersebut belum juga cair, dan tidak ada penjelasan resmi yang disampaikan oleh Juprizon maupun bendahara sekolah.

 “Kami sudah bersabar. Kami mengajar seperti biasa, tapi hak kami tidak dipenuhi. Kepala sekolah hanya janji, tapi tak ada realisasinya. Sekarang diam seribu bahasa,” ujar salah seorang guru honorer, yang meminta identitasnya disamarkan karena takut mendapat intimidasi.

Kondisi ini memperburuk semangat kerja para pendidik yang selama ini hanya mengandalkan gaji bulanan untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Apalagi, sebagian dari guru honorer tersebut merupakan kepala keluarga.

Dugaan Penyelewengan Dana dan Pembungkaman

Para guru menduga bahwa telah terjadi penyelewengan dalam pengelolaan dana honor, atau minimal adanya kelalaian administratif yang disengaja. Upaya klarifikasi kepada pihak sekolah pun kerap berujung pada pengabaian dan intimidasi diam-diam.

Beberapa guru bahkan menyebutkan bahwa ada tekanan untuk tidak membicarakan persoalan ini ke luar lingkungan sekolah.

 “Kami hanya ingin hak kami dibayarkan. Tapi ketika kami bertanya, malah dibungkam. Ini bukan hanya masalah uang, ini masalah moral seorang pemimpin sekolah,” tegas salah seorang guru lainnya.

Desakan Pengusutan dan Tindakan Tegas

Sejumlah pihak kini mulai angkat suara, mendorong Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Inspektorat Daerah, dan bahkan penegak hukum (APH) untuk segera mengusut tuntas kasus ini.

Tuntutan dari para guru honorer meliputi:

Segera dibayarkannya gaji bulan April–Juni 2025.

Klarifikasi terbuka dari Kepala Sekolah Juprizon dan bendahara terkait keterlambatan.

Audit menyeluruh terhadap pengelolaan dana BOS dan honor di SMA N 4 Siak Hulu.

Evaluasi kinerja dan sanksi tegas terhadap pihak sekolah yang lalai atau terbukti menyalahgunakan wewenang.

Tak sedikit warga net dan pemerhati pendidikan yang mulai menyuarakan #UsutJuprizon dan #SaveGuruHonorer di berbagai media sosial, sebagai bentuk solidaritas terhadap guru-guru yang terdampak.

Panggilan untuk Semua Pihak

Masyarakat, tokoh pendidikan, dan aktivis sosial di Riau diminta untuk ikut memantau dan menyuarakan persoalan ini agar tidak ada lagi kasus penahanan gaji guru yang ditutup-tutupi. Pendidikan yang sehat tidak mungkin terwujud jika para pendidiknya diperlakukan seperti buruh murah yang tak dihargai.***mdn

#SMAN4 Siak Hulu