WARTARAKYATONLINE- Jakarta , Aroma penyimpangan kembali tercium dari tubuh korporasi raksasa energi milik negara. Kali ini, sorotan tajam diarahkan pada dua mantan Direktur PT Pertamina (Persero) yang diduga nekat meneken kontrak impor Liquefied Natural Gas (LNG) jangka panjang tanpa restu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan komisaris.
Keduanya adalah Yenni Andayani (YA), Direktur Gas Pertamina periode 2014–2018, dan Hari Karyuliarto (HR), eks Direktur Gas sebelumnya. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga keputusan strategis bernilai jumbo ini dilakukan secara diam-diam, di luar jalur resmi persetujuan pemegang saham maupun dewan pengawas perusahaan.
“Ini bukan pembelian operasional harian. Ini kontrak jangka panjang, menyangkut hajat energi negara. Tidak bisa dilakukan semena-mena tanpa persetujuan struktur pengambil keputusan tertinggi,” ungkap pejabat KPK dalam pernyataan resmi, Kamis (31/7/2025).
Langkah ugal-ugalan ini menimbulkan kecurigaan kuat: ada apa di balik manuver diam-diam ini? Siapa yang sebenarnya diuntungkan? Dan berapa besar kerugian negara yang ditimbulkan? Pertanyaan-pertanyaan ini kini menjadi fokus utama penyidik KPK.
Di tengah sorotan tajam terhadap pengelolaan energi nasional dan transparansi BUMN, kasus ini ibarat api di atas tumpukan gas. KPK sedang menelusuri siapa saja yang ikut bermain, serta kemungkinan adanya persekongkolan jangka panjang yang melibatkan internal dan eksternal perusahaan.
Tak hanya soal pelanggaran prosedur, pembelian LNG tanpa perhitungan matang dikhawatirkan memperbesar beban keuangan negara, terutama jika volume impor tak sebanding dengan kebutuhan domestik atau terjadi kerugian nilai tukar jangka panjang.
KPK menegaskan, “Tidak boleh ada satu pun keputusan korporasi BUMN yang dilakukan dengan mental ‘main sendiri’. Semua harus transparan, akuntabel, dan berpihak pada kepentingan rakyat.”
Kini publik menanti: apakah keduanya akan segera ditetapkan sebagai tersangka? Apakah ini hanya puncak dari gunung es skandal energi yang lebih besar?***mdn
#Mafia MIGAS #skandal LGN #Mafia PERTAMINA